V.1
HASIL PENGAMATAN
Sampel
|
Pengulangan
1
|
Pengulangan
2
|
Kertas Kraft
|
1808
|
614
|
Kertas Minyak
|
182
|
441
|
Kertas Roti Halus
|
848
|
1202
|
Kertas Roti Kasar
|
190
|
116
|
V.2
PEMBAHASAN
Kertas
terbuat dari Papyrus yang dikenal sejak 3000 SM oleh bangsa Yunani. Pembuatan
kertas pertama terjadi pada tahun 105 yang dilakukan oleh Dinasti Han di Cina.
Semakin berkembang zaman, kertas sudah mulai dimanafaatkan sebagai bahan
pengemas pada abad ke 19. Kemudian pada abad ke 20, penggunaan kertas sebagai
bahan pengemas sudah mulai berkembang. Hal tersebut ditandai dengan adanya
penggunaan karton secara massal.
Alasan
utama digunakannya kertas sebagai bahan pengemas adalah lentur, murah, lunak,
ringan dan dapat mudah didesain sehingga dapat menarik selera konsumen. Pada
umumnya kertas digunakan sebagai bahan konstruksi untuk wadah yang kaku.
Pada
saat praktikum sampel kertas yang digunakan adalah kertas kraft, kertas roti
dan kertas minyak. Sedangkan perangkat lain yang digunakan adalah pipa bulat
dengan diameter sedang ( tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil),
pasir, kaca, kertas buram dan minyak turpentine. Minyak turpentine adalah
minyak yang dihasilkan dengan cara menyuling uap getah Tusam ( Pinus sp. ) dengan senyawa utama yang
terkandung didalamnya yaitu α- pinene a.
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah memotong kertas buram dan kertas sampel
dengan ukuran 6 x 6 cm kemudian meletakannya diatas kaca. Letakkan kertas buram
pada posisi dibawah kertas sampel. Letakkan pipa bulat lalu isi dengan pasir
hingga penuh. Setelah itu, tetesi pasir dengan minyak sebanyak 22 tetes. Amati
penyebaran minyak yang terjadi serta berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh
kertas untuk menyerap minyak tersebut.
Setelah
melakukan prosedur praktikum diatas, didapatkan hasilnya sebagai berikut:
Sampel
|
Pengulangan
1
|
Pengulangan
2
|
Kertas Kraft
|
1808
|
614
|
Kertas Minyak
|
182
|
441
|
Kertas Roti Halus
|
848
|
1202
|
Kertas Roti Kasar
|
190
|
116
|
Setelah
diamati dan dihitung waktunya, didapatkan hasil bahwa penyerapan kertas
terhadap minyak yang paling cepat adalah kertas roti minyak. Namun setelah
melakukan dua kali pengulangan didapatkan hasil bahwa kertas yang paling cepat
menyerap minyak adalah kertas roti kasar. Hal tersebut menandakan bahwa dari jenis
sampel yang sama, memiliki daya serap kertas terhadap minyak yang berbeda.
Apabila
dilihat dari pengulangan pertama, didapatkan bahwa kertas yang mampu menyerap
minyak paling cepat adalah kertas minyak. Sedangkan kertas yang paling lambat
dalam menyerap minyak adalah kertas kraft. Karena kertas kraft memiliki tekstur
permukaan yang kasar serta ketebalan yang tinggi, maka sulit bagi minyak untuk
menembus lapisan kertas. Namun, hal tersebut akan memudahkan minyak untuk
meluber kebagian samping dari kertas.
Menurut
literature, kertas minyak seharusnya memiliki ketahanan paling tinggi terhadap
minyak. Hal tersebut dikarenakan kertas minyak didesain dengan struktur dan
lapisan yang memiliki ketahanan terhadap minyak. Berdasarkan aplikasinya
didalam pengemasan pangan, pada umumnya kertas minyak memang digunkan untuk
mengemas bahan pangan yang mengandung lemak serta minyak. Namun yang terjadi
adalah kertas minyak mampu menyarap minyak paling cepat dibandingkan sampel
yang lainnya. Kemungkinan penyebab kesalahan tersebut adalah jenis pasir yang
digunakan untuk pengujian kertas minyak dan kertas kraft berbeda. Pada
pengujian kertas minyak, digunakan pasir yang berukuran partikel kecil sehingga
susunannya lebih kompak dan dapat memenuhi rongga- rongga udara dari pasir. Hal
tersebut menyebabkan pasir sulit untuk ditembus oleh minyak.
Apabila
membandingkan antara sampel kertas roti halus dengan kertas roti kasar
didapatkan hasil bahwa kertas roti halus menyerap minyak lebih lama
dibandingkan dengan kertas roti kasar. Hasil tersebut sudah sesuai dengan
keterangan yang tercantum pada literature. Kemungkinan penyebab dari hasil
tersebut adalah kertas roti halus memiliki permukaan yang halus, partikel yang
halus dan rapat. Sehingga sulit bagi minyak untuk menembus kertas.
Pada
pengulangan 2 didapatkan hasil bahwa kertas roti halus memiliki ketahanan yang
baik terhadap minyak dibandingkan dengan sampel yang lainnya. Padahal
seharusnya menurut literature kertas minyak memiliki ketahanan yang lebih baik
dibandingkan dengan kertas roti. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan jenid
pasir yang digunakan untuk menguji kedua sampel tersebut..
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin halus permukaan
kertas maka akan sulit bagi minyak untuk menembusnya. Selain itu, kertas yang
berpartikel kecil memiliki ketahanan terhadap minyak yang lebih baikk
dibandingkan kertas yang memiliki partikel besar. Karena partikel kertas yang
halus akan menghasilkan kerapatan yang lebih baik dibandingkan tekstur dengan
partikel besar.
Selain
itu, jenis dan ukuran pasir yang digunakan pun ikut mempengaruhi penyerapan
minyak. Semakin halus pasir yang digunakan akan semakin lama waktu yang
dibutuhkan bagi minyka untuk menembusnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2009. Kertas. Avaible at http://eckonopianto.blogspot.com/2009/05/kertas.html diakses pada 20 Februari 2011.
Anonim. 2009. Paper characteristic. Avaible at http://paperapplications.blogspot.com/2009/08/coated-paper-characteristics-and.html
diakses pada 20 Februari 2011.
Buckle, K.A., R.A. Edwards., G.H.
fleet., M. Wottoon. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Casey, J.P. 1961. Pulp and Paper, vol.II Second Ed.
International Publisher Inc.
NewYork
Suyitno. 1990. Bahan-bahan Pengemas. PAU. UGM. Yogyakarta.
LAMPIRAN
1. Proses
apakah yang membuat kertas menjadi resistan terhadap minyak ?
Jawaban :
Dalam pembuatan kertas, proses yang membuat kertas
menjadi resistan terhadap minyak adalah proses sulfat.
2. Berikan
contoh-contoh “grease proof paper” atau kertas tahan minyak !
Jawaban :
a. Kertas
minyak.
b. Kertas
roti.
c. Kertas
kraft
2 comments:
ini terhadap kemasan kertas saja ya? bagaimana jika dengan plastik?
Sangat membantu sekali, terimakasih
Post a Comment