V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bahan
pangan kering merupakan bahan yang dapat dikelompokkan sebagai bahan pangan
yang awet dan tahan lama. Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar air dan aktivitas
air pada sampel. Semakin banyak kadar air dalam bahan pangan maka akan semakin
banyak mikroorganisme yang akan tumbuh sehingga bahan pangan menjadi tidak awet
dan mudah rusak. Namun, bahan pangan
kering juga memiliki potensi untuk mengalami kerusakan.
Bahan
pangan kering memiliki kadar air yang rendah dimana kadar air tersebut dapat
meningkat yang dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan. Meningkatnya kadar air pada
bahan pangan kering dapat menyebabkan kemunduran kualitas seperti menggumpalnya
bahan pangan yang berbentuk serbuk atau tidak renyahnya bahan pangan yang
berbentuk keripik.
Bahan
pangan kering memiliki kemampuan untuk menyerap air ( higroskopis ). Oleh
karenanya, pada penyimpanan bahan pangan kering sebaiknya menggunakan bahan
pengemas yang memiliki permeabilitas terhadap uap air rendah. Interaksi antara
bahan pangan kering dengan gas dan uap air dapat merusak sifat organoleptiknya.
Makanan
kering ( terutama untuk yang mengandung lemak tinggi ) membutuhkan kemasan yang
kedap terhadap uap air dan kedap gas, berbeda dengan sayur dan buah segar yang
justru membutuhkan kemasan yang permeable terhadap gas. Sayuran dan buah buahan
segar masih melakukan respirasi setelah dipanen dari tanaman indukya sehingga
memerlukan kemasan yang permeable terhadap udara / gas atau plastik yang diberi
lubang lubang.
Praktikum
kali ini akan dilakukan pengujian mengenai perubahan karakteristik perubahan
kering yang dikemas dengan menggunakan kemasan kertas. Sampel yang digunakan
adalah kopi, tepung terigu, teh, gula dan tepung tapioca.
Untuk
sampel tepung terigu dan tepung tapioka, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memotong kertas lalu menimbangnya. Kemudian ditimbang sampel sebanyak 10
gram. Amati karakteristik awalnya kemudian dikemas kedalam kertas yang disimpan
selama 1 minggu. Lakukan penimbangan setiap harinya yang kemudian pada akhir
pengamatan diamati karakteristik akhirnya. Berikut adalah hasilnya:
Table
1. Hasil Praktikum Tepung Tapioka
Kemasan
|
Berat sampel
|
Berat Sampel +
Wadah
|
Warna
|
Aroma
|
Tekstur
|
Kraft
|
5,3272
|
10,0642
|
Putih
|
Khas tepung
|
Serbuk halus
|
Karton
|
5,4562
|
10,0622
|
Putih
|
Khas tepung
|
Serbuk halus
|
Minyak
|
0,8910
|
10,0426
|
Putih
|
Khas tepung
|
Serbuk halus
|
Tisu
|
2,1440
|
10,0246
|
Putih
|
Khas tepung
|
Serbuk halus
|
Roti
|
1,9046
|
10,0724
|
Putih
|
Khas tepung
|
Serbuk halus
|
Kemasan
|
H1
|
H2
|
H3
|
H4
|
H5
|
H6
|
Kraft
|
15,5795
|
15,5657
|
15,5707
|
15,5610
|
15,5175
|
15,5424
|
Karton
|
15,6386
|
15,6205
|
15,6078
|
15,5920
|
15,5560
|
15,5736
|
Minyak
|
11,0086
|
11,0025
|
11,0013
|
10,9905
|
10,9693
|
10,9766
|
Tisu
|
12,2061
|
12,1885
|
12,1768
|
12,1726
|
12,1474
|
12,1573
|
Roti
|
12,0511
|
12,0367
|
12,0665
|
12,0345
|
12,0035
|
12,0153
|
Kemasan
|
Warna
|
Aroma
|
Tekstur
|
Kraft
|
Putih kekuningan
|
Khas tepung ( --- ) + bau kertas
|
Halus
|
Karton
|
Putih kekuningan
|
Khas tepung ( --- ) + bau lain
|
Halus
|
Minyak
|
Putih kekuningan
|
Khas tepung ( --- )
|
Halus
|
Tisu
|
Putih kekuningan
|
Khas tepung ( -- )
|
Halus namun sedikit kasar
|
Roti
|
Putih kekuningan
|
Khas tepung ( --- ) + bau lain ( ++ )
|
Halus
|
Berdasarkan
hasil diatas, dapat dijabarkan bahwa kualitas dari tepung tapioca setelah
disimpan dalam kemasan kertas tetap membaik. Namun terjadi perubahan warna dari
putih menjadi kekuningan. Kemungkinan penyebab menguningnya tepung disebabkan
terpengaruhnya tepung oleh bahan kemasan kertas.
Namun
apabila melihat perubahan beratnya, didapatkan semua sampel mengalami
peningkatan yang diikuti dengan penurunan berat ( begitu juga sebaliknya). Hal
tersebut menandakan bahwa tepung tapioca mengikat kemudian melepaskan uap air
sebagai tanda penyesuaian diri. Selain itu, aroma pada tepung tapioca pun
semakin berkurang. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh menguapnya aroma tepung
menuju lingkungan.
Kehalusan
pada tepung tapioca pun ikut berkurang. Kemungkinan hal tersebut disebabkan
adanya sebagian dari butir- butir tepung yang mulai menggumpal akibat
penyerapan uap air oleh tepung.
Table 2. Hasil Praktikum Tepung Terigu
Jenis kertas
|
HARI
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Kertas kraft
|
10,0018
|
9,7601
|
9,5012
|
8,8110
|
8,8110
|
8,6022
|
Kertas roti
|
10,0322
|
8.4881
|
9,1432
|
8,0267
|
7,7891
|
7,5532
|
Kertas minyak
|
10,0525
|
8,7832
|
8,1384
|
6,8354
|
6,6882
|
7,6331
|
Kertas tisu
|
10,1221
|
8,6731
|
8,8766
|
6,8783
|
6,9841
|
6,0767
|
Kertas karton
|
10,0254
|
9,8812
|
9,7621
|
9,0876
|
8,9842
|
8,7609
|
Sampel
|
Sifat Sampel
|
Jenis kertas
|
||||
Kraft
|
Minyak
|
Tissue
|
Roti
|
Karton
|
||
Tapioka
|
Warna
Sblm
Ssdh
|
++++
+++
|
++++
+++
|
++++
+++
|
++++
++++
|
++++
+++
|
Aroma
Sblm
Ssdh
|
++++
+++
|
++++
++
|
++++
+++
|
++++
++
|
++++
+++
|
|
Tekstur
Sblm
Ssdh
|
++++
++++
|
++++
+++
|
++++
++++
|
++++
++
|
++++
++++
|
Setelah
penyimpanan, tepung terigu hampir menunjukkan hasil yang sama dengan tepung
tapioca. Namun pada tepung terigu yang disimpan pada kertas kraft dan karton
mengalami penurunan berat yang konstan. Selain berat, tepung terigu juga
mengalami penurunan tingkat kehalusan, aroma serta perubahan warna. Kemungkinan penyebabnya sama dengan dugaan
praktikan pada sampel tepung tapioca.
Untuk
sampel teh dan kopi, prosedur yang harus dilakukan adalah melarutkan teh atau
kopi kemudian amati warna dan aromanya. Sebagian sampel yang lain disimpan
selama 1 minggu didalam kemasan kertas. Amati perubahan yang terjadi. Berikut
adalah hasil praktikumnya:
Table
3. Hasil Praktikum Sampel Teh
Kertaspengemas
|
Harike-
|
||||
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Tissue
|
12,8761 gr
|
12,8568 gr
|
12,8636 gr
|
12,8424 gr
|
12,8354 gr
|
Kertas roti
|
12,3172 gr
|
12,3568 gr
|
12,3659 gr
|
12,3514 gr
|
12,3518 gr
|
Kraft
|
12,7053 gr
|
12,7030 gr
|
12,7041 gr
|
12,6682 gr
|
12,6691 gr
|
Kertasminyak
|
11,3528 gr
|
11,3610 gr
|
11,3598 gr
|
11,3380 gr
|
|
Kertaskarton
|
16,2054 gr
|
16,2024 gr
|
16,2091 gr
|
16,1835 gr
|
16,1919 gr
|
Table
4. Hasil Praktikum Sampel Kopi
Hari
|
Massa Kemasan
|
||||
kraft
|
karton
|
tissue
|
minyak
|
roti
|
|
Senin (3)
|
14.0271
|
15.983
|
12.5843
|
11.9771
|
12.2315
|
Selasa (4)
|
14.0032
|
15.3824
|
12.5707
|
11.9661
|
12.2142
|
Rabu (5)
|
13.9975
|
15.419
|
12.4978
|
11.782
|
12. 2111
|
Kamis (6)
|
13.982
|
15.3596
|
12.5653
|
11.9431
|
12.207
|
Jumat (7)
|
13.976
|
15.3489
|
12.682
|
11.9275
|
12.4062
|
Apabila
melihat dari data diatas, tidak dapat diidentifikasikan adanya perubahan
karaktersitik terhadap teh atau kopi. Yang terlihat hanyalah perubahan berat. Pada
sampel the yang disimpan pada kertas tisu, diperoleh penurunan berat yang
konstan. Hal tersebut mungkin disebabkan kemampuan kertas tisu dalam menyerap
air dalam teh.
Sedangkan
pada kopi, sampel yang disimpan pada kertas menunjukkan adanya penurunan berat
yang konstan. Kemudian penyebab hal tersebut adalah berkurangnya atau
terserapnya sebagian kadar air pada kopi.
Untuk
sampel gula, dalam praktikumnya akan dilakukan pengujian menggunakan
refraktometer. Sebanyak 10 gram gula dilarutkan kemudian diamati dengan
refraktometer. Berikut adalah hasil praktikumnya:
Sampel kemasan
|
Berat hari 1
|
Berat hari 2
|
Berat hari 3
|
Berat hari 4
|
Berat hari 5
|
Berat hari 6
|
Kraft
|
15,5523
|
15,7576
|
15,7006
|
15,5023
|
15,2796
|
15,6978
|
Tissue
|
11,5855
|
11,4742
|
11,4686
|
11,4398
|
11,4312
|
11,4687
|
Kertas roti
|
11,2820
|
12,1456
|
12,1352
|
12,1386
|
12,5054
|
12,1352
|
Karton
|
14,9723
|
15,4839
|
15,9758
|
15,9644
|
15,9695
|
15,9713
|
Kertas minyak
|
11,0988
|
11,1150
|
11,1090
|
11,1056
|
11,1075
|
11,1096
|
Setelah
disimpan selama 1 minggu, gula akan berubah warnanya menjadi kuning. Namun
penyimpanan tersebut tidak berpengaruh pada karakteristik lain ( aroma, tekstur
dan rasa). Setelah dilakukan pengujian dengan refraktometer, didapatkan
sebanyak 10, 0556 gram gula dapat larut semuanya selama 20 detik dalam air
hangat yang kemudian menghasilkan derajat kekentalan 15,8 0brix.
Kemungkinan kemampuan gula untuk larut dan mengental berkurang setelah disimpan
dalam kemasan kertas.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tepung terigu, gula
dan tepung tapioca mengalami perubahan warna menjadi kuning. Sedangkan pada
kopi, perubahan yang terlihat hanya beratnya saja. Kemungkinan perubahan-
perubahan tersebut disebabkan oleh sifat higroskopis sampel.
DAFTAR
PUSTAKA
Buckle, K.A.1987, Ilmu
Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. UI Press. Jakarta.
Herudiyanto, Marleen. 2003. Pengemasan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Winarno,
F.G.. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
No comments:
Post a Comment