V.1Hasil
Pengamatan
1. Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan
Kertas
Jenis Kertas
|
Deskripsi
|
Kertas
Minyak
|
Berwarna
merah, permukaannya halus dan licin, keras namun dapat diterawang.
|
Kertas
Perkamen
|
Berwarna
putih, permukaannya sedikit kasar, tidak dapat diterawang namun bersifat
tembus cahaya.
|
Kertas
Roti
|
Berwarna
gelap, buram agak hitam, permukaannya kasar ( lebih kasar dibandingkan kertas
perkamen ), tidak dapat diterawang dan tidak dapat tembus cahaya.
|
Kertas
Daluang
|
Berwarna
cokelat, permukaannya kasar, tebal, tidak dapat tembus cahaya dan tidak dapat
diterawang.p
|
2. Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis
Kemasan Kertas
Jenis
Kertas
|
Jangka
Sorong
|
Rata-
rata
|
Maksimal
|
Minimal
|
Micrometer
Sekrup
|
Rata-
rata
|
Maksimal
|
Minimal
|
Kertas Minyak
|
0,025
|
0,019
|
0,025
|
0,015
|
0,2
|
0,26
|
0,3
|
0,2
|
0,015
|
0,3
|
|||||||
0,025
|
0,2
|
|||||||
0,015
|
0,3
|
|||||||
0,015
|
0,3
|
|||||||
Kertas Perkamen
|
0,015
|
0,15
|
-
|
-
|
0,1
|
0,13
|
0,1
|
0,2
|
0,015
|
0,1
|
|||||||
0,015
|
0,2
|
|||||||
0,015
|
0,15
|
|||||||
0,015
|
0,1
|
|||||||
Kertas Daluang
|
0,165
|
0,153
|
0,165
|
0,145
|
0,540
|
0,5412
|
0,539
|
0,545
|
0,155
|
0,545
|
|||||||
0,145
|
0,541
|
|||||||
0,145
|
0,541
|
|||||||
0,155
|
0,539
|
|||||||
Kertas Roti
|
0,075
|
0,083
|
0,075
|
0,095
|
0,4
|
0,34
|
0,4
|
0,3
|
0,085
|
0,35
|
|||||||
0,095
|
0,3
|
|||||||
0,085
|
0,35
|
|||||||
0,075
|
0,3
|
3. Pengukuran Berbagai Jenis Kemasan
Kertas
§ Berat Kertas/ Satuan Luas
Jenis
Kertas
|
g/cm2
|
Rata-
rata
|
g/m2
|
Rata-
rata
|
Kertas
Perkamen
|
0,0037
|
0,016872
|
37
|
168,72
|
0,00367
|
36,7
|
|||
0,00367
|
36,7
|
|||
0,03664
|
366,4
|
|||
0,03668
|
366,8
|
|||
Kertas
Roti
|
0,00348
|
3,4824 x 10-3
|
34,8
|
34,824
|
0,00348
|
34,8
|
|||
0,003484
|
34,84
|
|||
0,003488
|
34,88
|
|||
0,00348
|
34,8
|
|||
Kertas
Minyak
|
0,002828
|
0,0129232
|
28,28
|
129,232
|
0,002772
|
27,72
|
|||
0,02812
|
281,2
|
|||
0,02808
|
0280,8
|
|||
0,002816
|
28,16
|
|||
Kertas
Daulang
|
0,0977
|
0,0977872
|
977
|
977,872
|
0,097756
|
977,56
|
|||
0,0978
|
978
|
|||
0,0978
|
978
|
|||
0,09788
|
978,8
|
§ Konversi Berat Rata- rata Kemasan
Kedalam kg/cm2 dan Pound per Square Ft
Jenis Kertas
|
Berat
Rata-Rata Kemasan
|
|
kg/cm2
|
psf
|
|
Kertas
Perkamen
|
1,6872 x 10-5
|
0,3456 x 10-5
|
Kertas
Roti
|
3,4824 x 10-6
|
0,7133 x 10-6
|
Kertas
Minyak
|
1,29232 x 10-5
|
0,2647 x 10-5
|
Kertas
Daluang
|
9,77872 x 10-5
|
2,0029 x 10-5
|
§ Massa Jenis Kemasan Kertas
Jenis
Kertas
|
Ketebalan
|
Volume
|
Density
(Massa Jenis)
|
Kertas
Perkamen
|
0,0013
|
3,25 x 10-6
|
129,72
|
Kertas
Daluang
|
0,005412
|
1,353 x 10-5
|
180,69
|
Kertas
Roti
|
0,0034
|
8,5 x 10-6
|
10,242
|
Kertas
Minyak
|
0,0026
|
6,5 x 10-6
|
9,941
|
V.2Pembahasan
Makanan
merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya,
diperlukan bahan pangan yang memiliki kualitas tinggi baik dalam komponen-
komponennya maupun secara fisik serta visual. Selain itu, bahan pangan
merupakan bahan yang mudah mengalami kerusan. Untuk melindungi kualitas,
tekstur dan kandungannya, maka diperlukan peran pengemas didalamnya.
Pengemas
merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi bahan pangan.
Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga merupakan sarana promosi
dan informasi mengenai bahan pangan yang dikemasnya ( produk ). Kemasan juga
merupakan salah satu alas an para konsumen untuk membeli suatu produk. Semakin
menarik desain suatu kemasan maka konsumen yang tertarik pun akan semakin
banyak. Namun pada faktanya, hamper 70% dari harga jual digunakan sebagai biaya
produksi untuk kemasan. Sedangkan biaya produksi produknya hanya sekitar 30%
dari harga jualnya.
Untuk
membuat kemasan yang baik, sebaiknya suatu kemasan harus memenuhi beberapa
factor penting sebagai berikut:
a)
Faktor pengamanan
b)
Faktor ekonomi
c)
Faktor pendistribusian
d)
Faktor komunikasi
e)
Faktor ergonomi
f)
Faktor estetika
g)
Faktor identitas
Pada
saat ini, banyak pengemas yang terbuat dari beberapa macam bahan seperti
plastic, styrofoam dan kertas. Dari kelas- kelas bahan pengemas tersebut,
terdapat beragam bentuk kemasan jadi. Salah satunya adalah kertas. Dari
kelompok kertas terdapat beberapa jenis kemasan seperti kertas minyak, kertas
perkamen, kertas roti dan kertas daluang.
Kertas
merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan
tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan
bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk
mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000). Salah satu sifat fisik kertas untuk
keperluan pengemasan adalah ketahanan atau kekuatan tarik kertas. Sifat ini
berkaitan dengan daya tahan kemasan setelah diisi terutama berhubungan dengan
penanganan produk terkemas.
Factor-
factor yang mempengaruhi kualitas fisik kemasan kertas adalah komposisi pulp
serat yang pendek dan panjang, metode pembuatan, kadar air, metode sizes dan
filler.
Pada
praktikum kali ini, akan dilakukan beberapa pengamatan terhadap beberapa jenis
kemasan kertas. Pengamatan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan
Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
2. Mengukur
Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
3. Pengukuran
Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
Sampel
yang digunakan oleh kelompok kami diantaranya adalah kertas daluang, kertas
roti, kertas perkamen dan kertas minyak.
A.
Pengenalan
Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
Setiap
kemasan kertas memiliki cirri khas yang berbeda. Oleh karenanya dilakukan
identifikasi terhadap berbagai macam ciri dari berbagai jenis kertas pengemas. Pengenalan
tersebut bertujuan agar praktikan mengetahui jenis kemasan kertas apa saja yang
digunakan untuk mengemas suatu bahan pangan.
Langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah mengamati semua sifat
dari kertas ( sifat fisik dan sifat visual ) kemudian mencatat deskripsinya
lalu dibandingkan. Setelah melakukan prosedur tersebut, didapatkan hasil
sebagai berikut:
Jenis Kertas
|
Deskripsi
|
Kertas
Minyak
|
Berwarna
merah, permukaannya halus dan licin, keras namun dapat diterawang.
|
Kertas
Perkamen
|
Berwarna
putih, permukaannya sedikit kasar, tidak dapat diterawang namun bersifat
tembus cahaya.
|
Kertas
Roti
|
Berwarna
gelap, buram agak hitam, permukaannya kasar ( lebih kasar dibandingkan kertas
perkamen ), tidak dapat diterawang dan tidak dapat tembus cahaya.
|
Kertas
Daluang
|
Berwarna
cokelat, permukaannya kasar, tebal, tidak dapat tembus cahaya dan tidak dapat
diterawang.p
|
Berdasarkan
data diatas, dapat dijelaskan bahwa menggunakan kertas daluang lebih aman dibandingkan
menggunakan kertas minyak, roti maupun perkamen. Hal tersebut didasarkan pada
permukaannya yang halus, tebal, tidak tembus cahaya dan tidak dapat diterawang.
Apabila dilihat dari hasil diatas, terdapat beberapa kelemahan dan keuntungan
menggunakan kemasan tersebut. Contohnya saja kertas minyak dan kertas roti.
Kertas minyak memiliki kemampuan menyerap air yang lebih rendah dibandingkan
kertas perkamen sehingga kertas minyak mampu mencegah kerusakan produk dari air
lebih baik dibandingkan dengan kertas roti. Namun, kertas roti memiliki
kemampuan lebih baik dalam melindungi produk dari kerusakan akibat cahaya.
Kesemua
sampel dianggap tidak baik dalam mengemas bahan- bahan basah seperti buah-
buahan, sayur- sayuran maupun hasil laut. Karena kertas memiliki kemampuan
tinggi untuk menyerap air sehingga akan menciptakan kondisi lembab. Kondisi
lembab tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri,
kapang dan khamir. Kertas kemasan sampel diatas lebih baik digunakan untuk
mengemas makanan kering seperti roti (kertas roti mampu menyerap minyak sisa
pada roti ) dan kue kering.
Selain
itu apabila dibandingkan dengan plastic, kemasan kertas sampel tidak dapat
digunakan sebagai media informasi bahan karena kertas mampu menyerap tinta
cetak. Penyerapan tinta akan menimbulkan kontaminasi bagi produk terhadap bahan
kimia ( bersifat toksik ). Namun untuk memenuhi factor- factor penting
pengemasan, maka lebih baik untuk melibatkan kemasan kertas lain yang lebih
tebal untuk kemasan sekunder. Hal tersebut akan meningkatkan daya lindung dari
kemasan kertas terhadap produk mengingat kelemahan kemasan kertas yang lain
seperti ketahanan gesek kertas yang rendah.
Permukaan
kemasan juga sangat mempengaruhi kemampuan dari kemasan dalam melindungi.
Semakin kasar suatu kemasan, maka akan meningkatkan kerusakan penampilan
produk. Permukaan kasar kemasan akan menimbulkan gesekan terhadap produk
sehingga permukaan produk rusak.
B.
Mengukur
Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
Ketebalan
pada bahan pengemas juga mempengaruhi kemampuan melindungi dari kemasan.
Semakin tebal suatu kemasan, maka kemampuan akan melindunginya semakin tinggi.
Untuk praktikum kali ini, akan dilakukan pengukuran terhadap sampel kertas
daluang, kertas roti, kertas minyak dan kertas perkamen dengan menggunakan
jangka sorong dan micrometer sekrup.
Langkah
yang harus dilakukan adalah menggunting kertas hingga berukuran 5x5 cm lalu
diukur dengan menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong di 5 sisi yang
berbeda. Amati lalu catat tebal minimal, maksimal dan rata- ratanya. Setelah
melakukan prosedur praktikum, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jenis
Kertas
|
Jangka
Sorong
|
Rata-
rata
|
Maksimal
|
Minimal
|
Micrometer
Sekrup
|
Rata-
rata
|
Maksimal
|
Minimal
|
Kertas Minyak
|
0,025
|
0,019
|
0,025
|
0,015
|
0,2
|
0,26
|
0,3
|
0,2
|
0,015
|
0,3
|
|||||||
0,025
|
0,2
|
|||||||
0,015
|
0,3
|
|||||||
0,015
|
0,3
|
|||||||
Kertas Perkamen
|
0,015
|
0,15
|
-
|
-
|
0,1
|
0,13
|
0,1
|
0,2
|
0,015
|
0,1
|
|||||||
0,015
|
0,2
|
|||||||
0,015
|
0,15
|
|||||||
0,015
|
0,1
|
|||||||
Kertas Daluang
|
0,165
|
0,153
|
0,165
|
0,145
|
0,540
|
0,5412
|
0,539
|
0,545
|
0,155
|
0,545
|
|||||||
0,145
|
0,541
|
|||||||
0,145
|
0,541
|
|||||||
0,155
|
0,539
|
|||||||
Kertas Roti
|
0,075
|
0,083
|
0,075
|
0,095
|
0,4
|
0,34
|
0,4
|
0,3
|
0,085
|
0,35
|
|||||||
0,095
|
0,3
|
|||||||
0,085
|
0,35
|
|||||||
0,075
|
0,3
|
Berdasarkan
data diatas, didapatkan bahwa kertas daluang merupakan bahan pengemas yang
paling baik dibandingkan kertas roti, minyak dan perkamen. Kertas daluan
memiliki ketebalan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kertas yang lain,
sehingga dapat dinyatakan bahwa :
1. Kertas
daluan tidak mudah sobek akibat gesekan.
2. Kertas
daluang mempunyai kemampuan menyerap air paling rendah.
3. Kertas
daluang dapat didekorasi dengan informasi mengenai produk karena tinta cetak
tidak mudah menembus kedalamnya.
Ketebalan
pada kemasan juga akan memberikan sifat kaku sehingga produk dapat dilindungi
dengan baik dari guncangan, benturan, terlipat, tertindih, tersobek bahkan terjebol.
Adanya
ketidakteraturan tebal disetiap sisi kertas, disebabkan oleh bahan baku dan
proses pembuatannya itu sendiri. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa
pengukuran ketebalan menggunakan mikrometerskrup memiliki keelitian yang lebih
tinggi daripada menggunakan jangka sorong.
C.
Pengukuran
Berbagai Jenis Kemasan
Selain
ketebalan, factor lain yang mempengaruhi kualitas kemasan kertas adalah
densitas dan gramatur. Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per
satuan luas bahan. densitas adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per
satuan volume.
Melalui
densitas dan gramatur, dapat diketahui nilai permeabilitas dari suatu kemasan.
Adanya keragaman dalam gramatur mengidentifikasikan pada fluktuasi pemakaian
bahan baku kertas per satuan luas. Semakin kecil gramatur maka penggunaan bahan
bakunya semakin sedikit, konsumsi energy untuk pengolahan kemasan kertas lebih
rendah dan efisiensi ruangan penyimpanan yang baik.
Berikut
adalah densitas dan gramatur dari masing- masing sampel:
§ Berat Kertas/ Satuan Luas
Jenis
Kertas
|
g/cm2
|
Rata-
rata
|
g/m2
|
Rata-
rata
|
Kertas
Perkamen
|
0,0037
|
0,016872
|
37
|
168,72
|
0,00367
|
36,7
|
|||
0,00367
|
36,7
|
|||
0,03664
|
366,4
|
|||
0,03668
|
366,8
|
|||
Kertas
Roti
|
0,00348
|
3,4824 x 10-3
|
34,8
|
34,824
|
0,00348
|
34,8
|
|||
0,003484
|
34,84
|
|||
0,003488
|
34,88
|
|||
0,00348
|
34,8
|
|||
Kertas
Minyak
|
0,002828
|
0,0129232
|
28,28
|
129,232
|
0,002772
|
27,72
|
|||
0,02812
|
281,2
|
|||
0,02808
|
0280,8
|
|||
0,002816
|
28,16
|
|||
Kertas
Daulang
|
0,0977
|
0,0977872
|
977
|
977,872
|
0,097756
|
977,56
|
|||
0,0978
|
978
|
|||
0,0978
|
978
|
|||
0,09788
|
978,8
|
§ Konversi Berat Rata- rata Kemasan
Kedalam kg/cm2 dan Pound per Square Ft
Jenis Kertas
|
Berat
Rata-Rata Kemasan
|
|
kg/cm2
|
psf
|
|
Kertas
Perkamen
|
1,6872 x 10-5
|
0,3456 x 10-5
|
Kertas
Roti
|
3,4824 x 10-6
|
0,7133 x 10-6
|
Kertas
Minyak
|
1,29232 x 10-5
|
0,2647 x 10-5
|
Kertas
Daluang
|
9,77872 x 10-5
|
2,0029 x 10-5
|
§ Massa Jenis Kemasan Kertas
Jenis
Kertas
|
Ketebalan
|
Volume
|
Density
(Massa Jenis)
|
Kertas
Perkamen
|
0,0013
|
3,25 x 10-6
|
129,72
|
Kertas
Daluang
|
0,005412
|
1,353 x 10-5
|
180,69
|
Kertas
Roti
|
0,0034
|
8,5 x 10-6
|
10,242
|
Kertas
Minyak
|
0,0026
|
6,5 x 10-6
|
9,941
|
Menurut
literature, densitas suatu kemasan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan
permeabilitasnya. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula
permeabilitasnya. Menurut data diatas, didapatkan hasil bahwa densitas kertas
minyak paling tinggi sehingga dapat dinyatakan bahwa permeabilitas kertas
kemasan paling rendah. Semakin rendah suatu permeabilitas, maka kemampuan
kemasan untuk menahan udara masuk kedalam kemasan semakin tinggi.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Kemasan harus memenuhi beberapa factor
penting sebagai berikut:
a)
Faktor pengamanan
b)
Faktor ekonomi
c)
Faktor pendistribusian
d)
Faktor komunikasi
e)
Faktor ergonomi
f)
Faktor estetika
g)
Faktor identitas
Factor- factor yang mempengaruhi
kualitas fisik kemasan kertas adalah komposisi pulp serat yang pendek dan
panjang, metode pembuatan, kadar air, metode sizes dan filler.
Semakin tebal suatu kemasan kertas, maka
kemampuannya dalam melindungi akan semakin baik.
Kertas daulang merupakan kertas kemasan
yang paling baik dalam melindungi.
Semakin besar densitasnya maka semakin
rendah permeabilitasnya.
Kertas minyak memiliki densitas paling
tinggi. Hal ini menandakan bahwa kertas minyak memiliki permeabilitas paling
rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. UI-Press : Jakarta
Herudiyanto,
Marleen. 2006. Bahan Ajar Pengantar Teknologi Pengolahan Pangan. Universitas Padjadjaran.: Jatinangor
Tranggono dan
Sutardi. 1989. Biokimia dan Teknologi Pascapanen. Pusat Antar
Universitas-pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Anonim.
2009. Kertas. Avaible at http://eckonopianto.blogspot.com/2009/05/kertas.html diakses pada 20 Februari 2011.
Anonim.
2009. Paper characteristic. Avaible at http://paperapplications.blogspot.com/2009/08/coated-paper-characteristics-and.html
diakses pada 20 Februari 2011.
Casey,
J.P. 1961. Pulp and Paper, vol.II Second Ed. International Publisher Inc. NewYork.
No comments:
Post a Comment