Pages


3.25.2012

Laporan Praktikum Pengemasan Kertas


V.1Hasil Pengamatan
1.      Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Jenis Kertas
Deskripsi
Kertas Minyak
Berwarna merah, permukaannya halus dan licin, keras namun dapat diterawang.
Kertas Perkamen
Berwarna putih, permukaannya sedikit kasar, tidak dapat diterawang namun bersifat tembus cahaya.
Kertas Roti
Berwarna gelap, buram agak hitam, permukaannya kasar ( lebih kasar dibandingkan kertas perkamen ), tidak dapat diterawang dan tidak dapat tembus cahaya.
Kertas Daluang
Berwarna cokelat, permukaannya kasar, tebal, tidak dapat tembus cahaya dan tidak dapat diterawang.p

2.      Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Jenis Kertas
Jangka Sorong
Rata- rata
Maksimal
Minimal
Micrometer Sekrup
Rata- rata
Maksimal
Minimal
Kertas Minyak
0,025



0,019



0,025



0,015
0,2



0,26



0,3



0,2
0,015
0,3
0,025
0,2
0,015
0,3
0,015
0,3
Kertas Perkamen
0,015
0,15
-
-
0,1
0,13
0,1
0,2
0,015
0,1
0,015
0,2
0,015
0,15
0,015
0,1
Kertas Daluang
0,165



0,153



0,165



0,145
0,540



0,5412



0,539



0,545
0,155
0,545
0,145
0,541
0,145
0,541
0,155
0,539
Kertas Roti
0,075



0,083



0,075



0,095
0,4



0,34



0,4



0,3
0,085
0,35
0,095
0,3
0,085
0,35
0,075
0,3

3.      Pengukuran Berbagai Jenis Kemasan Kertas
§  Berat Kertas/ Satuan Luas
Jenis Kertas
g/cm2
Rata- rata
g/m2
Rata- rata
Kertas Perkamen
0,0037



0,016872
37



168,72
0,00367
36,7
0,00367
36,7
0,03664
366,4
0,03668
366,8
Kertas Roti
0,00348



3,4824 x 10-3
34,8



34,824
0,00348
34,8
0,003484
34,84
0,003488
34,88
0,00348
34,8
Kertas Minyak
0,002828



0,0129232
28,28



129,232
0,002772
27,72
0,02812
281,2
0,02808
0280,8
0,002816
28,16
Kertas Daulang
0,0977



0,0977872
977



977,872
0,097756
977,56
0,0978
978
0,0978
978
0,09788
978,8

§  Konversi Berat Rata- rata Kemasan Kedalam kg/cm2 dan Pound per Square Ft
Jenis Kertas
Berat Rata-Rata Kemasan
kg/cm2
psf
Kertas Perkamen
1,6872 x 10-5
0,3456 x 10-5
Kertas Roti
3,4824 x 10-6
0,7133 x 10-6
Kertas Minyak
1,29232 x 10-5
0,2647 x 10-5
Kertas Daluang
9,77872 x 10-5
2,0029 x 10-5

§  Massa Jenis Kemasan Kertas
Jenis Kertas
Ketebalan
Volume
Density (Massa Jenis)
Kertas Perkamen
0,0013
3,25 x 10-6
129,72
Kertas Daluang
0,005412
1,353 x 10-5
180,69
Kertas Roti
0,0034
8,5 x 10-6
10,242
Kertas Minyak
0,0026
6,5 x 10-6
9,941

V.2Pembahasan
Makanan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya, diperlukan bahan pangan yang memiliki kualitas tinggi baik dalam komponen- komponennya maupun secara fisik serta visual. Selain itu, bahan pangan merupakan bahan yang mudah mengalami kerusan. Untuk melindungi kualitas, tekstur dan kandungannya, maka diperlukan peran pengemas didalamnya.
Pengemas merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi bahan pangan. Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga merupakan sarana promosi dan informasi mengenai bahan pangan yang dikemasnya ( produk ). Kemasan juga merupakan salah satu alas an para konsumen untuk membeli suatu produk. Semakin menarik desain suatu kemasan maka konsumen yang tertarik pun akan semakin banyak. Namun pada faktanya, hamper 70% dari harga jual digunakan sebagai biaya produksi untuk kemasan. Sedangkan biaya produksi produknya hanya sekitar 30% dari harga jualnya.
Untuk membuat kemasan yang baik, sebaiknya suatu kemasan harus memenuhi beberapa factor penting sebagai berikut:
a) Faktor pengamanan
b) Faktor ekonomi
c) Faktor pendistribusian
d) Faktor komunikasi
e) Faktor ergonomi
f) Faktor estetika
g) Faktor identitas
Pada saat ini, banyak pengemas yang terbuat dari beberapa macam bahan seperti plastic, styrofoam dan kertas. Dari kelas- kelas bahan pengemas tersebut, terdapat beragam bentuk kemasan jadi. Salah satunya adalah kertas. Dari kelompok kertas terdapat beberapa jenis kemasan seperti kertas minyak, kertas perkamen, kertas roti dan kertas daluang.
Kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000). Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah ketahanan atau kekuatan tarik kertas. Sifat ini berkaitan dengan daya tahan kemasan setelah diisi terutama berhubungan dengan penanganan produk terkemas.
Factor- factor yang mempengaruhi kualitas fisik kemasan kertas adalah komposisi pulp serat yang pendek dan panjang, metode pembuatan, kadar air, metode sizes dan filler.
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan beberapa pengamatan terhadap beberapa jenis kemasan kertas. Pengamatan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
2.      Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
3.      Pengukuran Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
Sampel yang digunakan oleh kelompok kami diantaranya adalah kertas daluang, kertas roti, kertas perkamen dan kertas minyak.
A.    Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
Setiap kemasan kertas memiliki cirri khas yang berbeda. Oleh karenanya dilakukan identifikasi terhadap berbagai macam ciri dari berbagai jenis kertas pengemas. Pengenalan tersebut bertujuan agar praktikan mengetahui jenis kemasan kertas apa saja yang digunakan untuk mengemas suatu bahan pangan.
Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah mengamati semua sifat dari kertas ( sifat fisik dan sifat visual ) kemudian mencatat deskripsinya lalu dibandingkan. Setelah melakukan prosedur tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jenis Kertas
Deskripsi
Kertas Minyak
Berwarna merah, permukaannya halus dan licin, keras namun dapat diterawang.
Kertas Perkamen
Berwarna putih, permukaannya sedikit kasar, tidak dapat diterawang namun bersifat tembus cahaya.
Kertas Roti
Berwarna gelap, buram agak hitam, permukaannya kasar ( lebih kasar dibandingkan kertas perkamen ), tidak dapat diterawang dan tidak dapat tembus cahaya.
Kertas Daluang
Berwarna cokelat, permukaannya kasar, tebal, tidak dapat tembus cahaya dan tidak dapat diterawang.p

Berdasarkan data diatas, dapat dijelaskan bahwa menggunakan kertas daluang lebih aman dibandingkan menggunakan kertas minyak, roti maupun perkamen. Hal tersebut didasarkan pada permukaannya yang halus, tebal, tidak tembus cahaya dan tidak dapat diterawang. Apabila dilihat dari hasil diatas, terdapat beberapa kelemahan dan keuntungan menggunakan kemasan tersebut. Contohnya saja kertas minyak dan kertas roti. Kertas minyak memiliki kemampuan menyerap air yang lebih rendah dibandingkan kertas perkamen sehingga kertas minyak mampu mencegah kerusakan produk dari air lebih baik dibandingkan dengan kertas roti. Namun, kertas roti memiliki kemampuan lebih baik dalam melindungi produk dari kerusakan akibat cahaya.
Kesemua sampel dianggap tidak baik dalam mengemas bahan- bahan basah seperti buah- buahan, sayur- sayuran maupun hasil laut. Karena kertas memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap air sehingga akan menciptakan kondisi lembab. Kondisi lembab tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir. Kertas kemasan sampel diatas lebih baik digunakan untuk mengemas makanan kering seperti roti (kertas roti mampu menyerap minyak sisa pada roti ) dan kue kering.  
Selain itu apabila dibandingkan dengan plastic, kemasan kertas sampel tidak dapat digunakan sebagai media informasi bahan karena kertas mampu menyerap tinta cetak. Penyerapan tinta akan menimbulkan kontaminasi bagi produk terhadap bahan kimia ( bersifat toksik ). Namun untuk memenuhi factor- factor penting pengemasan, maka lebih baik untuk melibatkan kemasan kertas lain yang lebih tebal untuk kemasan sekunder. Hal tersebut akan meningkatkan daya lindung dari kemasan kertas terhadap produk mengingat kelemahan kemasan kertas yang lain seperti ketahanan gesek kertas yang rendah.
Permukaan kemasan juga sangat mempengaruhi kemampuan dari kemasan dalam melindungi. Semakin kasar suatu kemasan, maka akan meningkatkan kerusakan penampilan produk. Permukaan kasar kemasan akan menimbulkan gesekan terhadap produk sehingga permukaan produk rusak.
B.     Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.
Ketebalan pada bahan pengemas juga mempengaruhi kemampuan melindungi dari kemasan. Semakin tebal suatu kemasan, maka kemampuan akan melindunginya semakin tinggi. Untuk praktikum kali ini, akan dilakukan pengukuran terhadap sampel kertas daluang, kertas roti, kertas minyak dan kertas perkamen dengan menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.
Langkah yang harus dilakukan adalah menggunting kertas hingga berukuran 5x5 cm lalu diukur dengan menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong di 5 sisi yang berbeda. Amati lalu catat tebal minimal, maksimal dan rata- ratanya. Setelah melakukan prosedur praktikum, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jenis Kertas
Jangka Sorong
Rata- rata
Maksimal
Minimal
Micrometer Sekrup
Rata- rata
Maksimal
Minimal
Kertas Minyak
0,025



0,019



0,025



0,015
0,2



0,26



0,3



0,2
0,015
0,3
0,025
0,2
0,015
0,3
0,015
0,3
Kertas Perkamen
0,015
0,15
-
-
0,1
0,13
0,1
0,2
0,015
0,1
0,015
0,2
0,015
0,15
0,015
0,1
Kertas Daluang
0,165



0,153



0,165



0,145
0,540



0,5412



0,539



0,545
0,155
0,545
0,145
0,541
0,145
0,541
0,155
0,539
Kertas Roti
0,075



0,083



0,075



0,095
0,4



0,34



0,4



0,3
0,085
0,35
0,095
0,3
0,085
0,35
0,075
0,3

Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa kertas daluang merupakan bahan pengemas yang paling baik dibandingkan kertas roti, minyak dan perkamen. Kertas daluan memiliki ketebalan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kertas yang lain, sehingga dapat dinyatakan bahwa :
1.      Kertas daluan tidak mudah sobek akibat gesekan.
2.      Kertas daluang mempunyai kemampuan menyerap air paling rendah.
3.      Kertas daluang dapat didekorasi dengan informasi mengenai produk karena tinta cetak tidak mudah menembus kedalamnya.
Ketebalan pada kemasan juga akan memberikan sifat kaku sehingga produk dapat dilindungi dengan baik dari guncangan, benturan, terlipat, tertindih, tersobek  bahkan terjebol.
Adanya ketidakteraturan tebal disetiap sisi kertas, disebabkan oleh bahan baku dan proses pembuatannya itu sendiri. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pengukuran ketebalan menggunakan mikrometerskrup memiliki keelitian yang lebih tinggi daripada menggunakan jangka sorong.
C.    Pengukuran Berbagai Jenis Kemasan
Selain ketebalan, factor lain yang mempengaruhi kualitas kemasan kertas adalah densitas dan gramatur. Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan. densitas adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan volume.
Melalui densitas dan gramatur, dapat diketahui nilai permeabilitas dari suatu kemasan. Adanya keragaman dalam gramatur mengidentifikasikan pada fluktuasi pemakaian bahan baku kertas per satuan luas. Semakin kecil gramatur maka penggunaan bahan bakunya semakin sedikit, konsumsi energy untuk pengolahan kemasan kertas lebih rendah dan efisiensi ruangan penyimpanan yang baik.
Berikut adalah densitas dan gramatur dari masing- masing sampel:
§  Berat Kertas/ Satuan Luas
Jenis Kertas
g/cm2
Rata- rata
g/m2
Rata- rata
Kertas Perkamen
0,0037



0,016872
37



168,72
0,00367
36,7
0,00367
36,7
0,03664
366,4
0,03668
366,8
Kertas Roti
0,00348



3,4824 x 10-3
34,8



34,824
0,00348
34,8
0,003484
34,84
0,003488
34,88
0,00348
34,8
Kertas Minyak
0,002828



0,0129232
28,28



129,232
0,002772
27,72
0,02812
281,2
0,02808
0280,8
0,002816
28,16
Kertas Daulang
0,0977



0,0977872
977



977,872
0,097756
977,56
0,0978
978
0,0978
978
0,09788
978,8

§  Konversi Berat Rata- rata Kemasan Kedalam kg/cm2 dan Pound per Square Ft
Jenis Kertas
Berat Rata-Rata Kemasan
kg/cm2
psf
Kertas Perkamen
1,6872 x 10-5
0,3456 x 10-5
Kertas Roti
3,4824 x 10-6
0,7133 x 10-6
Kertas Minyak
1,29232 x 10-5
0,2647 x 10-5
Kertas Daluang
9,77872 x 10-5
2,0029 x 10-5

§  Massa Jenis Kemasan Kertas
Jenis Kertas
Ketebalan
Volume
Density (Massa Jenis)
Kertas Perkamen
0,0013
3,25 x 10-6
129,72
Kertas Daluang
0,005412
1,353 x 10-5
180,69
Kertas Roti
0,0034
8,5 x 10-6
10,242
Kertas Minyak
0,0026
6,5 x 10-6
9,941

Menurut literature, densitas suatu kemasan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula permeabilitasnya. Menurut data diatas, didapatkan hasil bahwa densitas kertas minyak paling tinggi sehingga dapat dinyatakan bahwa permeabilitas kertas kemasan paling rendah. Semakin rendah suatu permeabilitas, maka kemampuan kemasan untuk menahan udara masuk kedalam kemasan semakin tinggi.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
*      Kemasan harus memenuhi beberapa factor penting sebagai berikut:
a) Faktor pengamanan
b) Faktor ekonomi
c) Faktor pendistribusian
d) Faktor komunikasi
e) Faktor ergonomi
f) Faktor estetika
g) Faktor identitas
*      Factor- factor yang mempengaruhi kualitas fisik kemasan kertas adalah komposisi pulp serat yang pendek dan panjang, metode pembuatan, kadar air, metode sizes dan filler.
*      Semakin tebal suatu kemasan kertas, maka kemampuannya dalam melindungi akan semakin baik.
*      Kertas daulang merupakan kertas kemasan yang paling baik dalam melindungi.
*      Semakin besar densitasnya maka semakin rendah permeabilitasnya.
*      Kertas minyak memiliki densitas paling tinggi. Hal ini menandakan bahwa kertas minyak memiliki permeabilitas paling rendah.



DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. UI-Press : Jakarta
Herudiyanto, Marleen. 2006. Bahan Ajar Pengantar Teknologi Pengolahan Pangan. Universitas Padjadjaran.: Jatinangor
Tranggono dan Sutardi. 1989. Biokimia dan Teknologi Pascapanen. Pusat Antar Universitas-pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Anonim. 2009. Kertas. Avaible at http://eckonopianto.blogspot.com/2009/05/kertas.html    diakses pada 20 Februari 2011.
Anonim. 2009. Paper characteristic. Avaible at  http://paperapplications.blogspot.com/2009/08/coated-paper-characteristics-and.html diakses pada 20 Februari 2011.
Casey, J.P. 1961. Pulp  and  Paper, vol.II Second Ed.  International Publisher Inc.  NewYork.


No comments: