Pages


3.25.2012

Laporan Pengemasan, Pengaruh Kemasan Terhadap Makanan Berlemak


V.1 HASIL PENGAMATAN
Sampel
Warna Kertas
Karakteristik
Awal
Akhir
Warna
Aroma
Tekstur
Berat (gram)
Warna
Aroma
Tekstur
Berat (gram)
Margarin Filma Biasa
Putih
Kuning
Khas margarin
Lembut
52,21
Kuning
+
Keras ++
51,3477
Kuning
Kuning
Khas margarin
Lembut
57,62
Kuning
+
Keras +
57.0001
Merah
Kuning
Khas margarin
Lembut
51,33
Kuning
++++
Lembut +
50,4495
Hijau
Kuning
Khas margarin
Lembut
41,98
Kuning
+++
Lembut ++
41,2406
Margarin Filma Non-garam
Putih
Kuning
Khas margarin
Lembut
43,0617
+++
+++
++++
42,0978
Kuning
Kuning
Khas margarin
Lembut
49,4858
+++
+++
+++++
48,6087
Merah
Kuning
Khas margarin
Lembut
50,7738
++++
+++
+++++++
49,9365
Hijau
Kuning
Khas margarin
Lembut
53,0046
+++++
+++
++++++
52,1776
Margarin Forvita
Putih
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
48,3432
++
Khas margarin
Lembut berminyak
46,7632
Kuning
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
41,4697
++
Khas margarin
Lembut berminyak
40,3662
Merah
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
54,8254
++
Khas margarin
Lembut berminyak
53,6214
Hijau
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
54,1431
++
Khas margarin
Lembut berminyak
52,4512
Margarin Blue Band
Putih
Kuning
Khas Margarin
Lembut
50,0772
Kuning
+
Berminyak, lembek
49,4235
Kuning
Kuning
Khas Margarin
Lembut
47,1352
Kuning
+
Berminyak, lembek
46,3991
Merah
Kuning
Khas Margarin
Lembut
55,3245
Kuning
+
Berminyak, lembek
54,4617
Hijau
Kuning
Khas Margarin
Lembut
43,7185
Kuning
+
Berminyak, lembek
43,1649
Margarin Simas Palmia
Putih
Kuning
Khas margarin
Lembut
38,4261
+
Khas margarin
Lunak ++
37,8779
Kuning
Kuning
Khas margarin
Lembut
51,0388
+
Khas margarin
Lunak ++
50,5330
Merah
Kuning
Khas margarin
Lembut
47,2624
+
Khas margarin
Lunak +++
46,7214
Hijau
Kuning
Khas margarin
Lembut
57,5283
+
Khas margarin
Lunak ++
56,9184




V.2 PEMBAHASAN
Lemak merupakan komponen bahan pangan yang sifatnya mudah mengalami oksidasi asam lemak oleh oksigen, cahaya, suhu, serta logam- logam berat. Otooksidasi dapat disebabkan adanya factor- factor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau hidroeroksida, logam- logam berat ( Cu, Fe, Co dan Mn), logam porifin ( hematin, hemoglobin, mioglobin dan klorofil) serta enzim- enzim lipoksidase ( Winarno, 1997 ).
Berdasarkan jenisnya, bahan pangan lemak terbagi menjadi dua yaitu lemak dan bahan pangan berlemak. Lemak merupakan bahan yang memiliki kandungan lemak lebih besar dibandingkan dengan komponen lainnya. Sedangkan bahan pangan berlemak adalah bahan pangan yang mengandung lemak dengan kadar tertentu. Lemak yang ditambahkan dalam bahan pangan tersebut dapat dilakukan dengan sengaja ( menambahkan lemak ) maupun tidak sengaja ( dari bahan baku ).
Kualitas lemak dan bahan pangan berlemak dalam pasaran juga dipengaruhi oleh peran kemasan. Kemasan yang baik bagi makanan berlemak maupun lemak adalah kemasan yang mampu melindungi dari cahaya, oksigen dan memiliki kemampuan untuk menyerap lemak.
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan pengujian tentang pengaruh warna kemasan terhadap kualitas lemak dan bahan pangan berlemak. Pada praktikum kali ini, sampel bahan yang digunakan adalah blue band, for vita, filma, filma tanpa garam dan simas. Sedangkan bahan pengemas yang digunakan adalah kertas minyak dengan berbagai warna.
Kertas minyak atau gelasine bersifat tembus pandang ( karena dibuat dari proses sulfat ) dan memiliki permukaan yang licin ( karena terbuat dari proses pengecatan/ calendaring ). Selain itu, kemasan kertas minyak tahan terhadap minyak dan lemak namun tidak tahan terhadap air ( mudah rusak dan mudah untuk sobek ). Oleh karenanya kertas minyak sering digunakan untuk mengemas mentega, keju, permen serta produk- produk kue kering.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam praktikum kali ini adalah menimbang sampel yang sudah dimasukkan kedalam kemasan kertas minyak. Amati sifat organoleptik awal dari sampel dan bahan pengemas. Ikat kertas minyak hingga tidak ada ruang kosong berisi udara ( udara dapat menyebabkan lemak teroksidasi ). Simpan sampel tersebut kedalam ruangan yang terkena cahaya selama 1 minggu. Setelah 1 minggu, amati perubahan berat dan sifat organoleptiknya. Bandingkan dengan data awal sebelum penyimpanan.
Setelah melakukan prosedur praktikum tersebut, didapatkan hasil pada table sebagai berikut:
Sampel
Warna Kertas
Karakteristik
Awal
Akhir
Warna
Aroma
Tekstur
Berat (gram)
Warna
Aroma
Tekstur
Berat (gram)
Margarin Filma Biasa
Putih
Kuning
Khas margarin
Lembut
52,21
Kuning
+
Keras ++
51,3477
Kuning
Kuning
Khas margarin
Lembut
57,62
Kuning
+
Keras +
57.0001
Merah
Kuning
Khas margarin
Lembut
51,33
Kuning
++++
Lembut +
50,4495
Hijau
Kuning
Khas margarin
Lembut
41,98
Kuning
+++
Lembut ++
41,2406
Margarin Filma Non-garam
Putih
Kuning
Khas margarin
Lembut
43,0617
+++
+++
++++
42,0978
Kuning
Kuning
Khas margarin
Lembut
49,4858
+++
+++
+++++
48,6087
Merah
Kuning
Khas margarin
Lembut
50,7738
++++
+++
+++++++
49,9365
Hijau
Kuning
Khas margarin
Lembut
53,0046
+++++
+++
++++++
52,1776
Margarin Forvita
Putih
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
48,3432
++
Khas margarin
Lembut berminyak
46,7632
Kuning
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
41,4697
++
Khas margarin
Lembut berminyak
40,3662
Merah
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
54,8254
++
Khas margarin
Lembut berminyak
53,6214
Hijau
Kuning cerah
Khas margarin
Lembut
54,1431
++
Khas margarin
Lembut berminyak
52,4512
Margarin Blue Band
Putih
Kuning
Khas Margarin
Lembut
50,0772
Kuning
+
Berminyak, lembek
49,4235
Kuning
Kuning
Khas Margarin
Lembut
47,1352
Kuning
+
Berminyak, lembek
46,3991
Merah
Kuning
Khas Margarin
Lembut
55,3245
Kuning
+
Berminyak, lembek
54,4617
Hijau
Kuning
Khas Margarin
Lembut
43,7185
Kuning
+
Berminyak, lembek
43,1649
Margarin Simas Palmia
Putih
Kuning
Khas margarin
Lembut
38,4261
+
Khas margarin
Lunak ++
37,8779
Kuning
Kuning
Khas margarin
Lembut
51,0388
+
Khas margarin
Lunak ++
50,5330
Merah
Kuning
Khas margarin
Lembut
47,2624
+
Khas margarin
Lunak +++
46,7214
Hijau
Kuning
Khas margarin
Lembut
57,5283
+
Khas margarin
Lunak ++
56,9184

1.      Kelompok 7 ( Filma Tanpa Garam )
Kriteria
Merah
Kuning
Hijau
Putih
Berat
50,7738
49,4858
53,0046
43,0617
Warna
+++
+++
+++
+++
Aroma
++++
++++
++++
++++
Tekstur
++++
++++
++++
++++

( Data Mentega Sebelum Penyimpanan )
Kriteria
Merah
Kuning
Hijau
Putih
Berat
49,9365
48,6087
52,1776
42,0978
Warna
++++
+++
+++++
+++
Aroma
+++
+++
+++
+++
Tekstur
+++++++
+++++
+++++
++++

( Data Mentega Setelah Penyimpanan )
Berdasarkan data diatas, semua sampel mengalami penurunan kualitas yang ditandai dengan adanya penurunan aroma dan berat. Sedangkan pada tekstur dan warna terjadi peningkatan. Peningkatan warna mungkin disebabkan adanya pigmen kuning yang dihasilkan dari mikroorganisme dari lingkungan penyimpanan maupun kemasan. Apabila pigmen kuningnya semakin banyak mengkontaminasi sampel, kemungkinan yang terjadi adalah perubahan warna menjadi ungu kebiru- biruan.
Hal tersebut dapat dicegah dengan cara penambahan zat- zat penghambat berupa garam. Apabila membandingkan hasil antara sampel filma dan filma non- garam, didapatkan bahwa pada sampel filma tidak menghasilkan perubahan warna. Hal tersebut kemungkinan disebabkan terhambatnya mikroorganisme penghasil pigmen kuning oleh garam.
Apabila melihat kembali data table diatas ( filma non garam ), didapatkan penurunan aroma dari setiap kemasan. Padahal menurut literature, penurunan aroma akan lebih terlihat pada sampel yang dikemas dengan menggunakan kertas minyak kuning. Hal tersebut disebabkan kertas minyak memiliki kemampuan untuk menyerap sinar matahari lebih baik dibandingkan warna merah, hijau dan putih. Hal tersebut akan mengakibatkan perubahan warna menjadi tengik karena beberapa asam lemaknya telah teroksidasi. Hal ini dianggap sebagai kesalahan. Kemungkinan penyebab dari kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Sampel kemasan kuning tertumpuk dibagian bawah sampel lainnya, sehingga penyerapan sinar matahari terhambat.
b.      Kurangnya sinar yang masuk kedalam ruang penyimpanan.
c.       Kurangnya kemampuan dari praktikan dalam menentukan indicator perubahan.
Menurut literature, langkah- langkah yang data dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi bau pada lemak adalah dengan:
1.      Memisahkan lemak ddari bahan- bahan lain yang dapat mencemari bau.
2.      Membungkus produk dengan bahan pembungkus yang tidak menghasilkan bau ( kertas timah/ kertas kulit yang dilapisi kertas timah).
3.      Destruksi uap/ zat berbau dengan menggunakan ozon.


            VI.  KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan maka didapatkan hasil bahwa mentega filma non garam mengalami penurunan pada berat dan aroma. Sedangkan peningkatan terjadi pada tekstur dan warna. Padahal seharusnya kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi mentega dari perubahan- perubahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyimpanan mentega menggunakan kertas minyak dianggap kurang baik.
Selain itu, hasil praktikum dianggap tidak sesuai dengan literature. Menurut literature kertas minyak kuning mampu menyerap sinar lebih baik yang dapat mengakibatkan teroksidasinya asam lemak. Oksidasi asam lemak akan menyebabkan timbulnya bau tengik. Hal yang terjadi justru perubahan aroma sampel kertas minyak kuning sama dengan perubahan pada sampel kertas minyak merah, biru dan putih.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Kerusakan Lemak. Available at http://augdeh.blogspot.com/2011/02/kerusakan-lemak_9215.html ( Diakses pada tanggal 10 Mei 2011 ).

Buckle, K.A.1987. Ilmu Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. UI Press. Jakarta.

Herudiyanto, Marleen. 2003. Pengemasan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Winarno, F.G.. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


No comments: