V.1 Hasil Pengamatan
A. Data Sampel
1. Kelompok 18
Nama Sampel
|
Wlabu
|
Whull
|
Wsampel
|
( Wlabu + Wsampel )2
|
Susu
Dancow
|
105,1448
|
1,5401
|
3,0910
|
105,2105
|
2.
Kelompok 19
Nama Sampel
|
Wlabu
|
Whull
|
Wsampel
|
( Wlabu + Wsampel )2
|
Susu
Ideal
|
103,8323
|
1,5623
|
3,13749
|
103,8563
|
3. Kelompok 20
Nama Sampel
|
Wlabu
|
Whull
|
Wsampel
|
( Wlabu + Wsampel )2
|
Susu
Sun
|
105,3838
|
1,4418
|
3,0356
|
105,4609
|
B. Kadar Lemak
%
Kadar Lemak = ( Wlabu + Wsampel )2 – Wlabu/
Wsampel2
Nama Sampel
|
Kadar Lemak
|
Susu
Dancow
|
2,176
%
|
Susu
Ideal
|
0,765
%
|
Susu
Sun
|
2,5
%
|
V.2 Pembahasan
Lemak
merupakan suatu kelompok senyawa yang hanya dapat larut dalam pelarut organic
seperti eter, kloroform, heksana, namun tidak dapat larut dalam air. Berdasarkan
jenisnya, lemak dan minyak terbagi menjadi dua yaitu lemak tersembunyi ( lemak
yang ikut termakan ) dan lemak kasat mata ( lemak yang diekstraksi dari hewan
ternak maupun nabati.
Lemak
dan minyak ( trigliserida ) merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida.
Trigliserida merupakan suatu senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol
dengan tiga molekul asam lemak. Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain
lemak juga terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid dan pigmen
yang lain. Hasil dari analisa penentuan kadar lemak tersebut dinamakan lemak
kasar ( “ crude fat “ ).
Penentuan
kadar lemak dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode-
metode sebagai berikut:
- Metode Soxhlet
- Metode Babcock
- Metode Gerber
- Metode Instrumental
a)
Metode Dielektrik.
b)
Metode Kolorimetri.
c)
Metode Pengukuran Densitas.
Bahan
pangan susu ( dan bahan pangan lain yang mengandung lemak ) terikat dengan
protein dan karbohidrat. Sehingga dalam penentuan kadar lemak, harus
diekstraksi terlebih dahulu dengan pelarut non polar. Pada praktikum kali ini
akan dilakukan penentuan kadar lemak dengan menggunakan metode soxhlet. Sampel
yang digunakan adalah susu ideal, susu dancow dan susu sun. Sedangkan pelarut
yang digunakan adalah hekasana. Alasan digunakannya heksana adalah sebagai
berikut:
1.
Harganya relatif murah.
2.
Kurang berbahaya terhadap resiko kebakaran dan ledakan.
3.
Lebih selektif untuk lipida non polar.
4.
Dapat digunakan berulang kali.
Metode
Soxhlet adalah suatu metode ekstraksi pelarut semi kontinyu dimana prinsipnya
adalah pelarut berada didalam mesin ekstraksi selama 5- 10 menit dan merendam
sampel dengan sempurna yang kemudian pelarut akan kembali ke labu didih.
Prinsip kerja dari parktikum ini adalah mengekstraksi lemak dengan menggunakan
pelarut lemak yaitu eter ( dietil eter ) atau heksana secara terus menerus.
Setelah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dan dihitung
persentasenya.
Langkah
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Aliri soxhlet dengan menggunakan air yang sudah terpasang
dengan selang ( jangan sampai selang terendam agar soxhlet tidak panas ).
2.
Tunggu sampai air mengalir disemua sirkulasi.
3.
Timbang labu lemak lalu diisi dengan heksana hingga
batas.
4.
Masukkan sampel kedalam kertas yang akan dibuat menjadi
hull.
5.
Masukkan labu lemak kedalam wadah penyimpan didalam
soxhlet.
6.
Masukkan sampel kedalam soxhlet.
7.
Nyalakan soxhlet. Ekstraksi sampel selama 2 jam (
terhitung setelah pelarut mendidih ).
8.
Setelah itu lakukan destilasi lalu timbang beratnya.
Setelah melakukan prosedur
praktikum diatas, didapatkan hasil sebagai berikut:
1.
Kelompok 18
Nama Sampel
|
Wlabu
|
Whull
|
Wsampel
|
( Wlabu + Wsampel )2
|
Susu
Dancow
|
105,1448
|
1,5401
|
3,0910
|
105,2105
|
2. Kelompok
19
Nama Sampel
|
Wlabu
|
Whull
|
Wsampel
|
( Wlabu + Wsampel )2
|
Susu
Ideal
|
103,8323
|
1,5623
|
3,13749
|
103,8563
|
3.
Kelompok 20
Nama Sampel
|
Wlabu
|
Whull
|
Wsampel
|
( Wlabu + Wsampel )2
|
Susu
Sun
|
105,3838
|
1,4418
|
3,0356
|
105,4609
|
Penentuan
kadar lemak dan minyak, dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
% Kadar Lemak = ( Wlabu + Wsampel
)2 – Wlabu/ Wsampel2
Setelah
melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan tersebut, didapatkan hasil
sebagai berikut:
Nama Sampel
|
Kadar Lemak
|
Susu
Dancow
|
2,176
%
|
Susu
Ideal
|
0,765
%
|
Susu
Sun
|
2,5
%
|
Lipida
akan terekstraksi dan melalui sifon terkumpul ke dalam labu dari asbes selama 2
jam 47 menit untuk sampel bubur sun dan untuk sampel susu dancow 2 jam 15 menit
serta untuk sampel susu ideal tidak diketahui dikarenakan ada kesalahan teknis.
Selanjutnya dilakukan labu didih lemak diambil dan ekstrak dioven bersama
dengan labu didih lemak selama 30 menit untuk mendapatkan berat konstan setelah
itu dimasukkan ke dalam desikator yang berfungsi untuk mengurangi penyerapan
uap air di udara yang akan mempengaruhi berat ekstrak lemak tersebut.
Dalam praktikum ini menggunakan oven konveksi
yang cara kerjanya hanya dialiri udara panas, sebaiknya menggunakan oven vakum
agar diperoleh lemak dan minyak bebas air dengan cepat, serta setelah
dimasukkan ke dalam desikator dapat ditimbang untuk mengetahui berat ekstrak
lemak dari sampel bubur sun, sampel susu dancow dan susu ideal tersebut.
Kesalahan
teknis pada proses ekstraksi sampel susu ideal, akan berpengaruh pada hasil
akhir. Didapatkan bahwa kadar lemak pada susu ideal paling sedikit apabila
dibandingkan dengan jenis susu lainnya. Selama proses ekstraksi, sampel susu
ideal menghasilkan sirkulasi yang relative lambat. Sehingga pada waktu 2 jam,
susu ideal hanya dapat diekstrak sebagian. Hal tersebut menyebabkan susu tidak
diekstrak secara sempurna sehingga lemak yang dihasilkan tidak sepenuhnya
terekstrak atau dalam kata lain masih ada lemak yang berada didalam sampel. Hal
tersebut dapat diatasi dengan cara menambahkan waktu ekstraksi.
Pada
sampel susu dancow dan susu sun didapatkan bahwa susu sun memiliki kadar lemak
lebih banyak dibandingkan dengan susu dancowl. Padahal sirkulasi yang
dihasilkan oleh susu dancow lebih banyak dari susu sun. Hal tersebut menandakan
bahwa kandungan lemak pada sampel susu dancow memang lebih sedikit dibandingkan
dengan susu sun.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum diatas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Lemak adalah suatu senyawa yang dapat larut pada
pelarut organic atau non polar namun tidak larut didalam air.
2.
Penentuan kadar pangan pada suatu bahan pangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut:
% Kadar Lemak = ( Wlabu + Wsampel )2
– Wlabu/ Wsampel2
3.
Metode yang digunakan adalah metode soxhlet dengan
pelarut heksana.
4.
Alasan digunakannya heksana adalah karena harganya yang
relative murah, kurang berbahaya, lebih selektif terhadap lemak dan dapat
digunakan berulang kali.
5.
Sampel susu ideal mengandung kadar lemak yang paling
sedikit. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kesalahan ekstraksi.
6.
Sampel susu sun mengandung kadar lemak lebih banyak
dibandingkan susu dancow.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, Anton., dkk 1988.
Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor.
Aurand, L.W. dan A.E. Wood. 1973. Food Chemistry. The Avi Publishing
Company, Inc. Westport, Connecticut.
Haryono, B., Sudarmadji S., Suhardi. 2007. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Penerbit Liberty Yogyakarta dan Pusat AntarUniversitas Pangan dan
Gizi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Keenan,W.Charles Kimia
Untuk Universitas. Penerjemah : A.Hadyana Pudjaatmaka Ph.D.Erlangga. Jakarta.
Winarno,
F.G. 1982. Kimia pangan dan gizi.
Jakarta : Gramedia.
No comments:
Post a Comment