V.1HASIL
PENGAMATAN
1.
LAB
PENDIDIKAN 1
Sampel
|
Berat sampel (mg)
|
Volume Natiosulfat (ml)
|
a
|
b
|
c (%)
|
Tapioka
|
1047
|
0,8
|
23,166
|
62,2
|
5,94
|
Beras
|
12202
|
18,8
|
5,4
|
13,4
|
0,108
|
Hunkwe
|
1054
|
1,4
|
22,8
|
58,4
|
5,54
|
Sampel:
Tepung Tapioka
Sampel:
Tepung Beras
Sampel:
Hunkwe
2.
LAB
PENDIDIKAN 2
Kelompok
|
Wsampel
(gram)
|
Vsampel
(ml)
|
Blanko
(ml)
|
a
(ml)
|
b
(mg)
|
%
Kadar Pati
|
18 dan 19
(tep. tapioka)
|
1,0014
|
23,9
|
24,2
|
0,297
|
-
|
-
|
19 dan 20
(tep. hankue)
|
1,0803
|
0,3
|
23,661
|
62,2
|
5,75 %
|
|
21 dan 22
(tep. beras)
|
1,0537
|
6,2
|
17,82
|
46,578
|
4,42 %
|
a = ml tiosulfat
yang digunakan
b
= mg glukosa (dilihat dari Tabel Luff Schrool)
a = ml tiosulfat
(blanko-sampel)
% Kadar Pati =
fp = 1
NNa2S2O3 =
0,099
Kelompok
18 dan 19
0
=
0,297 ml
b = tidak dapat ditemukan di tabel
% Kadar Pati =
Kelompok
19 dan 20
a = = 23,661 ml
b = 62,2
mg
% Kadar Pati = (62,2 x
1):1053,7 x 100% = 5,75%
Kelompok
21 dan 22
a = 24,2 -
6,2 x 0,0990 = 17,82
b = 46,578 mg
% kadar pati
= b x fp x 100% = 46,578 x 1 x 100% =
4,42 %
Wx1000 =
1,0537x1000
V.2
PEMBAHASAN
Karbohidrat
adalah golongan senyawa senyawa yang terdiri dari unsur unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen(O). Senyawa- senyawa tersebut dapat didefinisikan
sebagai polyhydroxyaldehida atau polyhydroksyketon. Secara garis besar,
pengertian dari karbohidrat adalah polimer aldehid atau polimer hidroksi keton
dab meliputi kondensat polimer- polimernya yang terbentuk.
Apabila
ditinjau dari segi gizi, karobohidrat merupakan senyawa senyawa penting karena
merupakan sumber energi yang paling ekonomis dan paling tersebar luas. Bahan
pangan yang dihasilkan di dunia sebagian besar terdiri dari bahan pangan yang
kaya akan karbohidrat.
Karbohidrat
merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya
bagi negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dihasilakn oleh
1 gram karbohidrat hanya 4 Kal bila dibandingkan dengan protein dan lemak,
karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan
karbohidrat menghasilkan serat-serat. Karbohidrat juga mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makann, misalnya rasa, warna,
tekstur, dll. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah
timbulnya ketosis, pemecah protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral,
dan beguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein.
Pati atau amilum adalah karbohidrat
kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber
energi yang penting.
Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa
merupakan polimer linier dari glukosa yang memiliki ikatan α- 1,4 glikosidik
dan memiliki sifat mudah pecah. Amilopektin merupakan polimer rantai bercabang
yang memiliki ikatan α- 1,6 glikosidik dan bersifat tidak mudah pecah. Pada
bahan pangan, amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu
pekat atau biru pada tes iodin sedangkan amilopektin akan bereaksi dengan iodine membentuk warna.
"Pati"
(bahasa Inggris starch) adalah
penyusun (utama) tepung. Namun
tepung tidak hanya disusun oleh pati saja. Komponen lain yang terdapat dalam
tepung adalah protein, bahan pengawet dan zat lainnya. Kadar pati dalam bahan pangan dapat dianalisis
dengan analisis kuantitatif salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode
Luff Schoorl.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengambil sampel sebanyak 1 gram kemudian ditambahkan dengan 30 ml akuades.
Setelah itu, sampel didiamkan sambil diaduk selama 1 jam. Cuci dan saring
sampel untuk mengurangi endapan pada sampel sehingga diperolehlah filtrate.
Ambil filtrate kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml. tambahkan 100 ml
HCl 2,5 % lalu direfluks selama 1 jam. Pemberian asam klorida dan pemanasan
dapat memecah ikatan karbon pada pati menjadi monomer- monomer yang lebih
sederhana.
Setelah 1 jam, dinginkan sampel kemudian
dinetralkan dengan cara menambahkan 2 tetes indicator PP 1% terlebih dahulu
yang kemudian dilanjutkan dengan penambahan NaOH hingga warna filtrate berubahn
menjadi pink atau merah muda. Pindahkan filtrate yang telah dinetralkan kedalam
labu ukur 250 ml kemudian saring kembali filtrate untuk menghilangkan endapan
yang masih tersisa. Filtrate yang telah disaring, diambil sebanyak 25 ml.
25 ml filtrate yang telah diperoleh dimasukkan
kedalam Erlenmeyer yang kemudian juga ditambahkan dengan 25 ml larutan luff
school. Refluks campuran tersebut selama 15 menit. Refluks selama 15 menit
bertujuan untuk menguapkan komponen- komponen lain tanpa mengurangi volume
larutan. Setelah 15 menit, dinginkan larutan kemudian ditambahkan kedalam
Erlenmeyer 10 ml KI 30% dan 25 ml H2SO4 6N. Titrasi larutan dengan menggunakan
larutan tiosulfat 0,1 N hingga terbentuk warna kuning jerami. Setelah
dititrasi, tambahkan 2 ml amilum 1% yang kemudian dilanjutkan dengan titrasi
menggunakan larutan Na- tiosulfat 0,1 N hingga terbentuk warna putih susu.
R- COH + CuO Cu2O
+ R- COOH
(
endapan berwarna putih )
H2SO4 +CuO CuSO4
+ H2O
(terjadi saat proses refluks )
CuSO4 + KI CuI2
+ N2SO4
CuI2 Cu2+
+ I2
I2 + Na2S2O3 NaI + N2S4O6
( terbentuk warna putih susu )
Setelah melakukan prosedur tersebut, kadar gula
total dari pati dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
a =
Lihat nilai a pada table untuk mengetahui nilai
b pada sampel.
% gula total = 100%
Setelah
melakukan perhitungan, berikut adalah hasil praktikum yang diperoleh:
Kelompok
|
Wsampel
(gram)
|
Vsampel
(ml)
|
Blanko
(ml)
|
a
(ml)
|
b
(mg)
|
%
Kadar Pati
|
18
dan 19
(tep.
tapioka)
|
1,0014
|
23,9
|
24,2
|
0,297
|
-
|
-
|
19
dan 20
(tep.
hankue)
|
1,0803
|
0,3
|
23,661
|
62,2
|
5,75
%
|
|
21
dan 22
(tep.
beras)
|
1,0537
|
6,2
|
17,82
|
46,578
|
4,42
%
|
Apabila melihat dari table diatas, dapat
dinyatakan bahwa pada sampel tapioca praktikan melakukan suatu kesalahan pada
prosedur sehingga kadar gula total patinya tidak dapat diketahui. Hal tersebut
dianggap suatu kesalahan. Karena pada dasarnya kadar gula total pati tepung
tapioca masih dapat dihitung dengan menggunakan metode ini. Hal ini berdasarkan
pada sampel tepung tapioca lab pendidikan 1 yang dapat dianalisis dan
menunjukkan kadarnya sebesar 5,94%.
Apabila membandingkan kadar gula total pati
pada sampel tepung hankwe lab pendidikan 1 dan 2, didapatkan hasil sebesar 5,54
% dan 5,75% menunjukkan perbedaan yang tidak terlampau jauh ( 0,21% ). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kadar gula total pada tepung hankwe berkisar 5%.
Sedangkan pada sampel tepung beras, didapatkan perbedaan yang terlamapu jauh (
4,312%). Hal tersebut dapat dianggap sebagai suatu kesalahan. Menurut
literature, kadar gula total pati pada tepung beras adalah 0,8%. Dari kedua
hasil tersebut tidak ada yang mendekati nilai kadar gula total pati pada
literature.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah disimpulkan
bahwa kadar pada tepung hankwe kurang lebih adalah 5%. Pada tepung tapioca,
kadar patinya tidak dapat ditentukan karena tidak diketahuinya kadar pati kelas
lab pendidikan 2 yang disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam melakukan
prosedur. Sedangkan pada sampel tepung beras didapatkan bahwa kadar pati hasil
praktikum tidak ada yang mendekati nilai kadar pati tepung beras pada
literature.
DAFTAR
PUSTAKA
Apriyantono, Anton., dkk 1988. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi
IPB, Bogor.
Buckle,
K. A., dkk. 1997. Ilmu Pangan.
UI-press : Jakarta
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1989.
Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bharta : Jakarta.
Sudarmadji, S,
B. Haryono dan Suhardi.1996. Analisa
Bahan Makanan dan Perta
Nian. Penerbit
Liberty, Yogyakarta.
Winarno, F.G.
1997. Kimia Pangan dan Gizi.
PT. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
1 comment:
saya ingin bertanya.. bagaimana cara mengukur kadar pati (%) jika diketahui nilai absorbansinya?
pengukurannya menggunakan spektrofotometer
terima kasih
Post a Comment